Viral Di Medsos Tahan SKL karena Tunggakan, SMKN 1 Kertosono Dikecam Warganet

NGANJUKBayunews.com– Sebuah unggahan dari akun Facebook Dina Dini di grup CeKerS (Cerita Kertosono Sekitarnya) viral setelah mengeluhkan kebijakan SMKN 1 Kertosono yang diduga menahan Surat Keterangan Lulus (SKL) siswa dengan alasan belum melunasi sejumlah biaya sekolah.

Dalam unggahannya, Dina Dini menyampaikan keresahannya sebagai wali murid yang merasa dipersulit ketika hendak mengambil SKL untuk keperluan kerja. Ia menyoroti bahwa SKL bukanlah ijazah resmi, namun tetap disyaratkan harus mencicil kekurangan biaya terlebih dahulu, seperti uang kegiatan dan sumbangan.

Nyuwun sewu mohon diijinkan ya minn arep jukuk SKL gawe kerja kok dipersulit, dengan syarat nyicil kekurangan. Iki SKL duduk ijazah, jukuk SKL nde SMKN 1 Kertosono dipersulit karena belum bisa nyicil,tulisnya dalam bahasa Jawa 

Ia juga mempertanyakan penggunaan dana kegiatan sebesar Rp900 ribu yang dibebankan per siswa, padahal selama kelas 12 siswa lebih banyak melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di luar sekolah. Menurutnya, setelah diprotes, pihak sekolah menyebut dana itu digunakan untuk acara perpisahan.

Padahal ndèk SMKN 1 Kertosono yo gak tau enek kegiatan gede. Bahkan seng terakhir mbayar 900 jenenge awale bayar uang kegiatan, setelah walimurid demo, ujug-ujug dibilang buat perpisahan. Emange iyo perpisahan nganti 900 per anak?” lanjutnya.

Keluhan ini menuai simpati dan kemarahan dari warganet. Beberapa netizen menyayangkan tindakan sekolah dan menyebutnya sebagai bentuk pungutan liar yang melanggar aturan.

“Kalau ngacu Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016, pungutan hanya boleh dilakukan komite dan sifatnya sukarela, bukan jadi syarat ngambil SKL,” tulis akun @DinaR.

“Sekolah negeri kok malah kayak lembaga utang, nahan SKL siswa buat bayar perpisahan? Kacau!” komentar akun @Anonim212

Komentar di grup juga menunjukkan bahwa kasus ini bukan kejadian tunggal. Dalam tangkapan layar komentar lanjutan, pengguna Peserta Anonim 575 menyebut:

Katah seng mboten angsal, rencang kulo nggih mboten angsal soale” (Banyak yang tidak dapat [SKL], teman saya juga tidak dapat karena alasan yang sama).

Sementara akun lain, Bagus Dolphin, menyindir dengan menulis:

“Sekolahan mu viral njing”, menandai akun yang diduga berafiliasi dengan siswa SMKN 1 Kertosono.

Pihak sekolah hingga kini belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi atas viralnya keluhan dan tudingan pungli tersebut. Masyarakat menunggu respons tegas dari Dinas Pendidikan Jawa Timur atau otoritas terkait lainnya.(Adi/team)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *